Wednesday, July 24, 2013

Ikan Guppy (poecilia reticulata)

Ikan guppy, atau biasa bisebut orang ikan gapi adalah ikan yang menakjubkan untuk dipandangi meskipun memiliki tubuh yang kecil. Ikan hias ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan gapi berdasarkan pola warna dan   bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.
Dari penampakan morfologis, ikan gapi jantan memiliki bentuk dan corak warna tubuh lebih menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan gapi memiliki kemampuan berkembang biak yang cepat sehingga harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.

Ikan gapi bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh, embrio disimpan dan terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari masa kehamilan. Ikan betina mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali perkawinan dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan 7-43 hari, dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan induk betina dari jantannya berkisar 16-35 hari.
Pemeliharaan Induk
Calon induk ikan gapi dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larvaChironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Pemijahan
Ikan gapi dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena perkawinan ikan gapi secara massal belum tentu terjadi semua pada hari pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama pencampuran 4-7 hari. Pada umumnya selama waktu tersebut ikan gapi sudah kawin sehingga ikan betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh induk jantan. Induk betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah akuarium berukuran  cm atau di bak yang diberi aerasi.
Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui induk betina yang hamil dengan cara melihat adanya daerah gelap pada bagian belakang sirip anal daan perutnya sedikit membengkak. Induk ikan yang tidak hamil diambil dan dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke wadah yang lain.
Pemeliharaan dan Pendederan Anak Guppy
Jumlah anak gapi dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor dengan perbandingan jenis kelamin sekitar 1:1. Anak ikan gapi yang lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang maksimal.
Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur satu hari, anak ikan diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang kecil. Pemeliharaan anak ikan gapi sebaiknya di ruangan yang bisa terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.
Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan gapi berumur satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.
Cara Menghasilkan Anak Guppy Semua Jantan
Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan gapi jantan adalah dengan mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon jantan (androgen) seperti 17a-methyltestosteron. Karena ikan gapi ini melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada saat masih didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat induk hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman dengan lama perendaman 24 jam. Cara pembuatan larutan hormon sama seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang, yaitu hormon dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya dicampurkan dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu liter air yang sudah diberi hormon dapat merendam 3 ekor induk yang sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil kedua. Perendaman pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua dilakukan setelah 14 hari dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan perendaman, kedalam air perendaman ikan tetap diberi aerasi.  Jumlah anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan ikan yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan (100%).

Sunday, December 23, 2012

Alam, manusia, dan sejarah

Hai kawan.. Masihkah kamu menghirup unsur yang bernama oksigen? atau sekarang kamu sudah menghirup yang namanya DEBU? Lho, kenapa debu? Mungkin kawan-kawan bertanya kenapa mesti debu?

Alam kita yang saat ini mengalami kerusakkan, dan manusialah yang menjadikan kerusakan itu, dimana sejarahnya alam merupakan rumah bagi manusia itu sendiri. Pada zaman awal peradaban manusia, makhluk yang dikenal mempunyai panca indera ini sangat sangat bergantung pada alam. Hal ini karena Tuhan memberikan alam memang untuk manusia. Tapi, masihkah alam yang saat ini ada akan cukup untuk "menghidupi" manusia yang setiap detik semakin banyak dan semakin rakus? Dan apakah alam masih tetap bisa memberikan oksigennya agar manusia bisa tetap hidup dengan normal sedangkan alam terus dirusak oleh manusia itu sendiri??

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia yang jauh dari Tuhan akan cenderung tidak tahu apa arti kehidupannya, apa arti hidup bagi alam dan bagi manusia lain. Mereka seperti tidak punya arah, terus merusak dan tidak tahu apa akibat dari perbuatan mereka. Mungkin itu hakikat manusia yang sebenarnya. Namun, Tuhan tentu menciptakan manusia bukan untuk merusak dan hilang arah. Tuhan menciptakan manusia tidak lain karena manusia diberi sebuah yang saya sebut keharmonisan, yang dapat bersandingan dengan alam. Manusia memerlukan dan memanfaatkan alam, namun juga semestinya menanam kembali dan mampu melihat mana saja alam yang dapat dimanfaatkan. Tanpa mengeksploitasinya secara berlebihan, serta mampu menahan diri jika tahu sebagian alam tersebut memang tidak bisa dieksploitasi agar tidak merusak keseimbangan alam tersebut.

Tapi, sejarah telah menjadi saksi. Dimana seiring dengan waktu, manusia semakin rakus dan egois dengan alam yang telah menghidupinya. Perusakan secara besar-besaran setiap detik terus saja terjadi. Namun tidak bisa diabaikan pelestarian di sebagian wilayah juga terus dilakukan. Tapi yang jadi pertanyaan, berapa perbandingan antara perusakan dengan pelestarian tersebut? Dan seperti apa laju perusakan dengan pelestarian tersebut? Tentunya kita bisa melihat saat ini, saat dimana perusakan masih mengungguli pelestarian. Kita lebih sering melihat perusakan alam dimana-mana, hampir di seluruh wilayah di dunia. Mungkin di sebagian negara saja. Atau di Indonesia saja. Ya, negara yang saya sebut terakhir adalah negara saya. Negara yang bisa dikatakan sebagian besar wilayahnya mengalami kerusakan alam yang parah.

Bagaimana dengan Kota Samarinda? Kota kelahiran saya. Kota yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa banyak, besar, dan indah. Tapi itu dulu, dulu sebelum saya dilahirkan. Ayah saya sering bercerita kepada saya, bahwa kota ini dahulu memiliki udara yang sejuk, baik siang maupun malam karena rimbunnya pepohonan, bukit-bukit yang tinggi serta asri. Seperti hakikatnya negara di kawasan tropis. Ayah saya bercerita, dahulu Sungai Karang Mumus adalah sungai yang sangat jernih, bersih, dan banyak ikan serta binatang sungai yang lainnya. Bahkan terlihat dari atas permukaan sungai tentunya. Tapi itu sejarah. Dan sejarah itu telah digantikan dan dicoret dengan cerita sungai yang keruh, jorok, bau, dan dangkal. Baik itu di anak sungai seperti Sungai Karang Mumus, maupun di induk sungainya yaitu Sungai Mahakam yang tersohor. Tidak ada lagi senyuman yang dahulu menghiasi wajah orang-orang yang melihat sungai-sungai tersebut, sekarang berganti ekspresi miris, menyayangkan, dan coba menghibur diri dengan menikmati puing-puing nikmatnya berdiri di tepian sungai-sungai itu..

Sejarah, manusia, alam. Mungkin kita mesti membalik kalimat tersebut, agar kedepannya kita bisa melihat SEJARAH MANUSIA melestarikan ALAM..

Wednesday, December 19, 2012

Blog pertama saya


Waaah, senang rasanya bisa bikin blog. ternyata tidak sulit ya seperti yang dibayangkan. Cukup searching di google untuk minta petunjuk dan wangsit, bisa deh bikin blog sendiri. Hehee

Nah sekarang blog sudah jadi, terus mau ngapain lagi ya. Coba-coba ngisi blog yang masih kosong ini. Hmmm, tapi diisi apa ya. Ah, nda usah yang terlalu berat, ringan-ringan aja.. Yang paling asik sepertinya bikin tulisan "Blog pertama saya". Sempat berpikir judul ini sepertinya banyak ya. Mungkin sama seperti kebanyakan orang yang pertama bikin blog, yang lagi senang, dan judulnya sama. Hihihii... Tapi isinya ori toh??

Tapi saya masih bingung tentang blog ini saat nulis di halaman ketik ini, sebelah kanan atas profil tulisannya Ade_Herze88, tapi di sebelah kiri atas tulisannya Ade Himawan? Waduh,, apa maksudnya ya itu?? Masih gak ngerti, tapi mudah-mudahan nanti jadi ngerti. Kan bisa tanya teman atau ngubek-ngubek sendiri. :)

Inspirasi belum banyak, blog baru dibuat, mau nulis apa lagi ya biar halaman tulis ini kelihatan penuh??

Eh, ada pesan bbm! Isinya konfirmasi dari teman klo hotel yang kami punya kontaknya pada penuh. Hedeeeh,,, Tapi mesti dapet hotel nih, mau tidur dipinggir jalan pas tahun baruan?? Bahaya bahayaa!!!
Oia, mau bagi cerita sedikit nih, saya dan dua orang teman saya mau coba ngerasain tahun baruan di Bali lhoo. Hihihi... Ssstt, diam-diam aj, ini misi rahasia. Hihihi...
Jangan koar-koar dulu sama teman-teman yang lain, biar nanti mereka tau sendiri dari fb aj. :)

Kayaknya sekarang mesti mandi dulu deh, sudah siang banget nih. Laper juga. Eh ada paklek bakso lewat, tambah lapeeeerrr... Makan, mandi. Mandi, makan. Makan dulu deh kayaknya. Hihihi...

Sudah dulu ya nulisnya, mau cao dulu. Mau beraktifitas di dunia nyata dulu. Nanti disambung lagi ngisi blog nya.. ;)